Rabu, 24 Agustus 2011

From 0 To 11

Jenis Program Acara : Reality Show
Judul Program Acara : 0 - 11 (Dibaca: “From Zero To Eleven”)
Semboyan Acara : “We are the dream team”.
Tujuan Acara : Menumbuhkan rasa nasionalisme dan sikap saling menghargai perbedaan serta membangun kebersamaan dan kekompakan team.
Pihak Yang Terlibat :
- Team sepakbola profesional.
- Pelatih klub sepakbola profesional
- Peserta yang diambil random dari pemuda-pemuda dari berbagai lokasi/daerah yang tidak saling mengenal satu sama lain sebanyak 20 orang untuk dibentuk menjadi 1 team.

Dasar Pemikiran : Sepertinya saat ini sepakbola adalah salah satu wujud nyata nasionalisme. Nah, nasionalisme bangsa Indonesia dibentuk dengan saling menghargai dan menghormati perbedaan sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Prestasi Timnas Indonesia saat ini adalah pada ajang piala AFF 2011 lalu yang berhasil menumbuhkan nasionalisme bangsa. Selama ini pemain Timnas hanya diambil dari klub-klub yang berlaga di ajang Liga Indonesia padahal sebenarnya masih banyak generasi bangsa ini yang memilik skill yang mungkin sama bahkan bisa saja lebih dari kualitas pemain Timnas yang ada saat ini hanya saja mereka mungkin tidak dilirik, tidak mendapat kesempatan atau bahkan takdir yang tidak berpihak. Nah, apa jadinya jika orang-orang yang mulanya tidak mengenal satu sama lainnya yang diambil dari berbagai daerah yang ada di Indonesia yang memiliki hobi sepak bola dan atau suka bermain bola dikampungnya yang dikenal dengan liga tarkam tiba-tiba di kumpulkan di satu tempat untuk kemudian dilatih oleh pelatih profesional sehingga mereka menjadi sebuah tim sepak bola untuk kemudian akan melawan klub sepak bola profesional yang ada di Indonesia.

Konsep Acara :
Persiapan:
Yang pertama kali ditentukan oleh crew adalah memilih siapakah yang nantinya akan menjadi pelatih untuk tim yang akan dibentuk nantinya, kemudian asisten pelatih. Selanjutnya adalah menyiapkan tim sepakbola profesional yang berlaga di tournament yang ada di Indonesia untuk menjadi tim tanding yang akan berhadapan dengan tim bentukan ini nantinya.
Selain itu juga persiapan untuk tempat penginapan (mess) bagi peserta selama mengikuti pelatihan nantinya termasuk persiapan lapangan untuk berlatih dan juga kebutuhan lainnya.
Sementara itu, pelatih yang sudah ditetapkan memilih 100 orang kandidat yang diambil secara random dari berbagai daerah dengan cara terjun langsung ke lapangan mencari calon peserta mulai dari yang tidak bisa main bola hingga yang jago bermain bola, mulai dari yang pengangguran hingga beragam profesi lainnya.
Acara:
Dari 100 orang kandidat yang sudah dipilih kemudian di seleksi dengan 2 (dua) cara:
1. Melibatkan masyarakat untuk memberikan dukungan/vote dengan sistem SMS/Polling terhadap peserta hingga nantinya terpilih 20 orang untuk dibentuk menjadi sebuah tim. Selama proses polling berlangsung peserta di tampilkan profilnya dan menunjukkan skillnya pada setiap kesempatan iklan setiap harinya untuk meminta dukungan. Disini aka nada proses penyisihan dengan system polling sehingga tiap minggunya ada calon peserta yang harus di degradasi/deposrtasi sampai dengan hanya tersisa 20 kandidat dengan polling tertinggi.
2. Dengan cara di seleksi langsung oleh pelatih dan asistennya dari 100 kandidat hanya diambil 20 orang saja.
Dari 20 orang yang sudah diseleksi dan terpilih tersebut kemudian menjalani karantina untuk diberikan jadwal latihan baik fisik, mental maupun latihan2 lainnya yang dibuatkan schedulenya dari pelatih atau asistennya. Dari jadwal dan pelatihan tersebut pelatih dan asistennya akan menilai siapa yang layak untuk menempati posisi penjaga gawang, beck, gelandang hingga penyerang. Selama proses karantina akan dipantau perkembangan para peserta termasuk trik dan intrik dalam keseharian para peserta sehingga menjadi sebuah tontonan yang akan sangat menarik untuk diikuti oleh para penonton acara ini terutama dalam penilaian dan penentuan posisi masing2 peserta apakah menjadi penjaga gawang, beck, gelandang atau penyerang.
Setelah pelatih menentukan posisi masing2, kemudian peserta diberikan pelatihan dan pembinaan untuk kemudian di seleksi kembali untuk dibentuk menjadi sebuah tim dan ditentukan siapa yang masuk skuad inti dan siapa yang cadangan. Tentunya ini menjadi tontonan yang menarik perhatain pemirsa kembali karena proses penentuan ini di tentukan secara prosentase penilaian yaitu dari hasil polling/SMS masyarakat dan hasil penilaian selama pelatihan, misalnya 40% polling/SMS dan 60% pelatihan (tentative).
Setelah posisi pemain dan skuad inti maupun cadangan sudah di tentukan, kemudian tim kembali menjalani serangkaian pelatihan dan persiapan untuk menghadapi tim tamu yang diundang dari tim profesional yang bermain di salah satu liga yang ada di Indonesia (bisa juga dari liga luar negeri tergantung kondisi keuangan dan sponsor). Dan tidak lupa pula untuk memberikan nama untuk tim ini misalnya bisa menggunakan nama from 0 to 11 (dibaca: from zero to eleven), dsb.
Saat hari H tiba, tim yang mulanya dari 0 kemudian menjadi sebuah tim (11 orang) inipun melakukan yang terbaik selama pertandingan berdasarkan hasil pelatihan yang selama ini mereka dapatkan dengan bertanding melawan tim professional dalam waktu 2 x 45 menit. Setelah pertandingan selesai, para pemain tim from 0 to 11 ini diberikan kenang2an oleh para pemain tim profesional berupa baju yang mereka pakai selama pertandingan. Tentunya kenang2an tersebut menjadi cinderamata yang tidak ternilai bagi para peserta. Selain itu juga peserta diberikan hadiah dari sponsor.
Agar acara semakin menarik nantinya apabila episode acara ini sudah banyak kemudian dibuat suatu kompetisi antara tim from 0 to 11 masing2 episode untuk memperebutkan gelar the ultimate 0 to 11. Tentunya acara ini akan sangat menarik tidak hanya bagi penonton tetapi juga para peserta.
Semoga acara ini diterima dengan baik di masyarakat.

Note: Dilarang mengcopy/mencuri/membajak/repost, dsb tanpa seijin dari penulis. Tolong hargai karya anak bangsa.

Original Post: http://program-televisi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar